Senin, 02 Mei 2011

Oi . . . Oi . . . Usamah Tetap Hidup Kok ! ! !

VOA-ISLAM :Siapa bilang Usamah bin Ladin sudah gugur di tangan Amerika Serikat? Jasadnya boleh hancur lebur, tapi wasiat perjuangannya tak pernah punah. Inilah intisari Surat Syaikh Al Mujahid Usamah bin Ladin yang terangkum dalam buku “At-Taujihat Al-Manhajiyyah 3, Idha’at ala Thariqil Jihad” yang ditulis langsung oleh Usamah bin Ladin.

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Risalah ini sengaja saya sampaikan kepada Anda semua, khususnya dalam mengobarkan semangat (tahridh) untuk berjihad, melawan mata rantai penjajahan besar yang terus mengguncang dan menyerang umat kita. Apalagi, sebagian penjajahan itu sudah tampak dengan dengan sangat jelas:

Seperti penjajahan yang dilakukan bangsa salibis terhadap Baghdad dengan dibantu oleh orang-orang murtad terhadap negeri Khilafah, dengan kedok inspeksi terhadap senjata pemusnah masal.

Contoh lain adalah berbagai konspirasi licik untuk menghancurkan Masjidil Aqsha dan memberants jihad serta mujahidin di negeri Palestina tercinta dengan kedok Peta Jalan Damai (Road Map) dan perjanjian Jenewa untuk misi perdamaian.

Demikian juga arus media informasi bangsa salibis yang terus memojokkan umat Islam..Niat busuk Amerika akhirnya terbukti melalui pernyataan-pernyataan mereka tentang mendesaknya diadakan perubahan keyakinan, gaya hidup, dan akhlak kaum muslimin, supaya kaum muslimin menjadi orang yang paling memiliki sikap toleransi – menurut istilah mereka.

Lebih jelasnya, sebenarnya mereka melancarkan perang terhadap agama dan ekonomi. Mereka ingin menjauhkan manusia dari menghambakan diri kepada Allah dan mengubahnya menjadi budak sesama manusia; mereka bertujuan menjajah negeri, dan merampok kekayaan alamnya. Anehnya lagi, bangsa salib memaksakan sistem demokrasi dan budaya Amerika dengan menggunakan rudal-rudal bom. Makanya, yang kita nantikan di masa mendatang nampaknya jauh lebih menyeramkan dan pahit.

Penjajahan Irak hanyalah satu dari sekian mata rantai konspirasi jahat bangsa Zionis-Salibis. Pada gilirannya nanti, penjajahan global akan merambah negara-negara Teluk lain, sebagai titik awal untuk memperluas cengkeraman dan hegemoni mereka terhadap seluruh negara di dunia. Sebab menurut negara-negara besar, kawasan Teluk adalah kunci untuk menguasai dunia, karena mereka melihat cadangan minyak dunia terbesar ada di sana.

Jadi, pejajahan Baghdad hanyalah pelaksanaan dari pemikiran dan langkah politik Amerika yang sudah dirancang jauh hari. Kawasan Teluk sudah menjadi target sejak lama, hari ini masih saja menjadi target, dan akan terus menjadi target di masa depan.

Lantas, apa yang sudah kita persiapkan untuk menghadapinya?

Serangan pasukan Zionis-Salibis yang menyerang umat pada hari ini, secara mutlak adalah serangan yang paling berbahaya dan ganas, pasukan ini mengancam umat secara keseluruhan, baik dunianya maupun agamanya.

Bukankah Bush sendiri mengatakan bahwa ini adalah perang Salib? Bukankah dia sendiri mengatakan perang ini akan berlangsung bertahun-tahun dan targetnya ada 60 negara? Kalau kita hitung, bukankah negara-negara Islam berjumlah hampir 60 negara?

Tidakkan Anda semua melihat? Bukankah mereka sendiri mengatakan akan mengubah agama masyarakat kawasan Teluk yang menyebabkan kebenciannya kepada rakyat Amerika?

Sungguh mereka ingin menyerang Islam dan ajaran tertingginya (jihad) sebelum menyerang yang lainnya. Mereka mengerti bahwa mereka tidak akan bisa menikmati kekayaan alam dan negeri kita selama kita masih menjadi muslim dan mau berjihad. Renungkanlah semua ini dengan seksama!

●●●●●

Masih dari ungkapan Usamah bin Ladin:

“Dulu, negeri-negeri Islam tidak berhasil dibebaskan dari penjajahan militer kaum salibis, kecuali dengan mengangkat panji jihad di jalan Allah. Karenanya, dengan berkedok perang melawan teroris dan bantuan kaum munafik, hari ini bangsa Barat mati-matian untuk merusak citra jihad dan membunuh siapa saja yang coba mengangkat panjinya.”

Pada dasarnya, mereka semua tahu, bahwa jihad adalah senjata sangat efektif untuk menggagalkan seluruh program penjajahan mereka. Jihadlah jalannya, maka ikutilah jalan tersebut. Sebab, kalau kita mencari cara melawan mereka dengan selain cara Islam, kita hanya seperti orang yang berputar di lingkaran kosong…

Demi Allah, saya menginginkan keselamatan agama dan dunia kalian. Betapa tidak?! Kalian adalah saudara-saudaraku seagama, secara nasab pun kalian adalah keluargaku, dan penunjuk jalan tidak akan berdusta kepada keluarganya. Maka bukalah telinga dan hati kalian, agar kita bisa mengkaji persoalan yang rumit ini, dan bagaimana cara untuk keluar dari jalan yang bertubi-tubi ini.

●●●●●

Nampak dengan nyata, bahwa para penguasa dunia Arab itu lemah dan berkhianat. Mereka tidak berjalan di atas manhaj Islam yang lurus. Tetapi berjalan sesuai hawa nafsu dan keinginan syahwatnya. Inilah yang menyebabkan mundurnya perjalanan umat sejak beberapa dekade silam.

Selanjutnya, kita bisa saksikan dengan jelas bahwa solusinya adalah berpegang teguh pada agama Allah; setelah itu mengangkat kepemimpinan yang kuat lagi terpercaya, yang menegakkan aturan Al Qur'an kepada kita, serta menegakkan panji jihad secara sungguh-sungguh...

"Waspadalah semua seruan yang mengajak untuk membuang senjata dengan kedok dakwah kepada kedamaian. Karena pada dasarnya, itu adalah seruan yang akan menghinakan dan menyerahkan kita dimangsa musuh. Tidak ada yang mengkampanyekan seruan-seruan seperti ini selain orang jahil atau munafiq."

●●●●●

Maka, para da'i yang menyeru kepada perbaikan, harus mengetahui, bhwa jalan menuju perbaikan dan persatuan Islam serta bersatunya mereka di bawah kalimat tauhid, bukanlah dengan muhadharah (seminar-seminar) yang bersifat teoritis atau menulis buku saja, tapi harus ada proyek nyata yang melibatkan seluruh elemen umat - sesuai kemampuan masing-masing, yang tersederhana adalah berdoa dan memohon kepada Allah, dan puncaknya adalah jihad di jalan Allah.

Karena jihad di jalan Allah adalah bagian tak terpisahkan dari Islam, bahkan ia adalah puncak Islam, mana mungkin Islam akan bertahan tanpa ada puncaknya!

Dan jihad ini sangat mendesak sekali dalam rangka mempertahankan eksistensi umat, mempertahankan harga diri dan kelanggengannya...

●●●●●

"Saya serukan kepada pemuda Islam untuk berjihad, terutama di Palestina dan Irak. Saya berwasiat pada diri saya sendiri dan kaum muslimin untuk bersabar dan bertaqwa, serta melancarkan serangan kepada musuh semaksimal mungkin, dengan tetap menjaga betul, jangan sampai darah kaum muslimin ikut tertumpah dalam operasi tersebut...

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang sabar dan bertaqwa.


Biografi

Usamah lahir dari keluarga kaya di Riyadh, Arab Saudi, tahun 1957. Ayahnya – Muhammad Ladin – imigran dari Yaman. Besar di Madinah dan Hijaz, Usamah menamatkan syudi ekonomi dan manajemen di Universitas King Abdul Aziz Jeddah serta menyelesaikan sekolah teknik di Inggris. Usamah lalu mengelola perusahaan konstruksi miliki ayahnya. Ia mewarisi kekayaan ayahnya senilai US$ 300 juta.

Kekayaannya itu kemudian ia pergunakan untuk mengobarkan “jihad international” melawan AS. Ia berjihad ke Afghanistan tak lama setelah Uni Sovuet menyerbu negara itu di taun 1979. Di sana, Usamah berkawan dengan Ibnu Al Khaththatb, pejuang Islam dari Yordania yang disebut-sebut berada di barisan pejuang Muslim Dagestan (Rusia). Keduanya aktif membantu perjuangan kaum Muslimin di Afghanistan, Al Jazair, Bosnia, Chechnya, dan Dagestan.

Sepanjang tahun 1980-an, Usamah dan AS sendiri pernah berjalan seiring dalam menghadapi kekuatan Soviet. Namun, Usamah secara terang-terangan tetap menganggap, Washington sama saja dengan Moskow. Tetapi, saat itu prioritas utama yang harus dilawan adalah Moskow. Setelah perang usai, Usamah kembali ke Arab Saudi dan mengurus bisnis keluarga (1989).

Di tanah airnya, Usamah menjadi symbol perjuangan kelompok kritis terhadap Kerajaan Arab Saudi. Dia mengkritik habis sikap kerajaan yang mendukung AS menyerang Irak dan membiarkan tentara AS berkeliaran di Tanah Suci sejak Perang Teluk (1990).

Pada tahun 1994, Pemerintah Saudi mencabut paspor atas namanyua setelah Mesir, Al Jazair dan Yaman menuduhnya mendukung kelompok anti-pemerintah di negara-negara itu. Kewarganegaraan Usamah pun dicabut. Selanjutnya, Usamah pergi ke Sudan. Di sana, ia membantu pembangunan jalan yang menghubungkan ibukota Khartoum dengan pelabuhan dan bandara Sudan. Ia juga terjun dalam dunia bisnis ekspor barang-barang dari Sudan, seperti getah, jagung, bunga matahari dan wijen. Kepada wartawan Barat, Usamah menyebut dirinya petani (farmer).

Pada tahun 1995, Usamah pindah ke Afghanistan bersama pengikutnya. Ia tinggal di Jalalabad, Afghanistan timur. Pada April 1997, ia pindah ke Kandahar yang menjadi markas pemimpin tertinggi Taliban, Mullah Muhammad Umar.

Sejak kembali ke Afghanistan dan bergabung dengan Taliban, AS mulai memburu Usamah. Al Qaida mulai disebut-sebut sebagai nama organisasi yang didirikan Usamah. Tidak hanya itu, Al Qaida pun dijuluki “organisasi dan jaringan teroris internasional”.

Berbagai aksi peledakan dan pengeboman di sejumlah tempat hamper selalu dikaitkan dengan nama Al Qaida, mulai dari usaha pengeboman kapal induk AS di Timur Tengah, upaya peledakan Gedung WTC tahun 1993, penembakan helicopter AS di Somalia (1993), pengeboman Oklahoma City (1995), peledakan bom mobil di Riyadh dan Dhahran - Arab Saudi (1995), pengeboman Kedubes AS di Kenya dan Tanzania (1998), serangan WTC dan Pentagon 11 September 2011, sampai peledakan bom di Bali (12 Oktober 2002)

Presiden AS (waktu itu) Bill Clinton menyebut Usamah sebagai “sponsor dan pendukung terorisme internasional yang paling utama di dunia”. Usamah menjadi orang yang paling diburu nomor wahid. FBI menempatkan Usamah sebagai the most wanted man (orang yang paling dicari) dan menawarkan hadiah US$ 5 juta bagi siapa saja yang dapat menangkap Usamah hidup atau mati dan menyerahkannya ke AS, bahkan untuk sekedar informasi yang mengarah pada penangkapan Usamah.

Kambinghitam Al Qaeda

Sejak ditetapkan Pemerintah AS sebagai terdakwa pelaku peledakan Gedung WTC 11 September 2001, Usamah dan Al Qaida menjadi isu sentral yang diangkat AS dan antek-anteknya untuk memerangi kelompok-kelompok pejuang Islam di mancanegara. Setiapkali ada aksi teror, nama Al Qaida disebut-sebut sebagai tertuduh.

Stasiun TV Al Jazirah Qatar dan CNN sering menayangkan rekaman pidato Usamah baik berisi ancaman serangan ke AS maupun pesan-pesan bagi umat Islam dunia. Namun kalangan aktivis Islam lebih percaya, itu hanyalah rekayasa CIA untuk tetap menghidupkan Usamah dan Al Qaida sebagai sosok “teroris”. Beberapa media Barat seperti CNN, ITN World News, Washington Pos, dan New York Times telah berulangkali menyiarkan berita palsu soal rencana-rencana serangan Al Qaeda terhadap kepentingan AS dan sekutunya.

Al Qaida yang dikait-kaitkan dengan Tragedi WTC hingga kini pelaku sebenarnya masih belum jelas. Direktur FBI, Robert Muller, ketika itu pernah mengaku tak menemukan selembar pun bukti yang member indikasi Usamah bin Ladin dan Al Qaeda berada dibalik peledakan WTC. Yang pasti, Al Qaeda kerap dijadikan kambinghitam oleh AS dan sekutunya, setiap kali terjadi peristiwa pengeboman di sejumlah tempat, termasuk di Indonesia.

Sempat terjadi pro-kontra ihwal ada atau tidaknya organisasi Al Qaeda. Ada dugaan, Al Qaeda itu sebenarnya hanyalah rekaya CIA atau setidaknya hanyalah sebutan pers Barat bagi kelompok pengikut Usamah bin Ladin. Sejak Peristiwa 11 September, AS menjadikan Al Qaeda sebagai “target operasi”. Dengan dalih membasmi Al Qaeda yang dicapnya sebagai organisasi teroris, AS melakukan operasi militer di Afghanistan dan berhasil menggulingkan pemerintahan Taliban yang melindungi Al Qaeda.

Menelusuri jejak kemunculan Al Qaeda, semua hanya istilah dari garis perjuangan sebuah organisasi para mujahid di Afghanistan. Al Qaedah awalnya hanya sebuah Makhtab Al Khidmah, sebuah LSM yang didirikan oleh para veteran pejuang Afghanistan. Tokoh utamanya adalah Dr. Abdullah Azzam (tokoh Ikhwanul Muslimin asal Palestina yang syahid di Afghanistan tahun 1989) dan Usamah bin Ladin, yang merupakan salahsatu murid dekat Abdullah Azzam.

Namun belakangan, seiring dengan gencarjya “kampanye anti terorisme” yang dilakukan AS pasca Tragedi WTC, Al Qeada bergeser menjadi stigma bagi kalangan Islam fundamentalis yang bercita-cita menegakkan syariat islam atau mendirikan Daulah Islamiyah (negara Islam).

Semasa hidupnya, Usamah bin Ladin telah berikrar akan menginfaqkan seluruh harta dan jiwanya untuk perjuangan Islam. Cita-citanya adalah menegakkan syariat Islam dan menghidupkan kembali kekhalifahan Islam. Semoga Allah memuliakan beliau dan menerima amaliyah jihadnya membela kaum muslimin yang tertindas.

Pertanyaannya :
" Apakah Anda yakin jika Usamah

bin Laden adalah teroris sebenarnya ? ? ? Jika yakin, apa alasannya ? ?
Lalu bagaimana dengan Amerika Serikat, Sekutunya dan Israel La'natullah ? ? ? Apakah mereka bukan teroris sebenarnya ? ? Jika Bukan, Apa alasannya ? "





Penutup

1. Berita gugurnya Syaikh Usamah bin Laden tidak boleh membuat lemah perjuangan jihad menegakkan kalimatullah di muka bumi ini. Terlebih beliau gugur di tangan musuh-musuh Allah dan agama-Nya, yang kita berharap Allah menerima kesyahidannya dan menjadikannya sebagaimana dalam firman-Nya.

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ فَرِحِينَ بِمَا آَتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ

"Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup[248] disisi Tuhannya dengan mendapat rezki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka." (QS. Ali Imran: 169-170)

2. Tujuan perjuangan Jihad fi sabilillah adalah untuk menegakkan agama Allah, bukan terpaku pada seorang pemimpin tertentu. Jika seseorang jadi tujuan, pasti perjuangan tak akan istiqamah. Karena pemimpin adalah manusia yang bisa salah dan pasti akan habis jatah hidupnya.

3. Kematian Usamah terjadi dengan izin Allah Ta'ala dan sudah sampai ajalnya. Kalau bukan karena ditembak mati pasukan khusus Amerika, pasti ada sebab lain yang Allah adakan.

4. Jihad tidaklah memendekkan umur, sebaliknya tidak berjihad juga tidak memanjangkannya, karena umur manusia sudah ditetapkan oleh penciptanya. Karenanya tidak ada alasan takut berjihad dan meninggalkannya bagi orang beriman.

5. Siapa yang berjihad untuk Allah sebagai bentuk pengabdian kepada-Nya, maka Allah tetap hidup dan tak akan pernah mati. Sementara siapa yang berjihad untuk al-Qaidah dan Usamah, maka beliau telah tiada, maka pastinya ia melemah dan meninggalkan senjatanya.

6. Untuk menjaga kesinambungan jihad Islam, seperti nasehat Syaikh Sa'di, agar tidak menyiapkan kader yang ahli dalam bidangnya, sehingga apabila hilang satu, maka masih ada yang siap menggantikannya sehingga jihad akan tetap eksis. Wallahu Ta'ala a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar