Sabtu, 30 April 2011

DPR = Dewan Permalukan Rakyat

adf.ly - shorten links and earn money! Get paid to share your links!
">

Jakarta - Banyak Anggota DPR memanfaatkan masa reses (libur sidang), untuk berkunjung ke luar negeri. Padahal parlemen negara tujuan mereka juga tengah reses. DPR dianggap mempermalukan rakyat Indonesia dengan mengunjungi negara sahabat hanya untuk berjalan-jalan tanpa tujuan jelas.

"Ini kan DPR nggak punya malu, dewan permalukan rakyat. Efektifitas studi banding yang nggak ada sama sekali tetap saja dilakukan," kritik peneliti Indonesian Corruption Watch, Emerson Yuntho.

Hal ini disampaikan Emerson menanggapi kepergian sejumlah rombongan anggota DPR ke luar negeri tanpa alasan yang jelas. Ia menyampaikan kritik tersebut melalui perbincangan dengan detikcom, Sabtu (30/4/2011).

Wajar saja kunjungan DPR diprotes. Setelah Komisi VIII dan X DPR yang berkunjung di tengah masa reses parlemen Australia dan Spanyol, malah ada rombongan yang diam-diam nyasar berjalan-jalan ke Jerman. Menurut Emerson, seharusnya anggota DPR tidak menggunakan agenda kunjungan kerja untuk berjalan-jalan.

"Kalau mau jalan-jalan nggak kaya gini caranya, harusnya menggunakan uang sendiri jangan memakai uang negara," sarannya.

Ketua Komisi III DPR dari FPD, Benny K Harman, menyadari derasnya kritik rakyat menyoal agenda kunjungan kerja DPR ke luar negeri yang tidak jelas. Benny mengaku malu dan mendorong evaluasi menyeluruh kunjungan kerja DPR ke luar negeri.

"Rusak ini dewan kalau dibiarkan. Ini kan aneh-aneh. Memang saya setuju dengan kritikan, ini perlu dikoreksi menyeluruh," keluh Benny.

Benny mengakui banyak kunjungan kerja yang tidak membawa manfaat berarti. Karena itu, ia memilih mengunjungi konstituennya selama reses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar